Sejarah Singkat
Penyakit Demam berdarah adalah penyakit yang akut, yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. Waktu Demam Berdarah terjadi sejak tahun 1700-an secara bersamaan di Asia, Afrika dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada tahun 1779.
Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada tahun 1950 dan hingga 1975. Demam Berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama, diantaranya yang terjadi pada Anak-anak.
Di Indonesia banyak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang fabril yang akut. Ditemukan didaerah tropis dengan penyebaran geografis yang mirip dengan Malaria.
1.2
Faktor Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue famili Flavaviride dengan genusFlavivirus. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit Demam Berdarah Dengue antara lain :
- Faktor Host
Yaitu faktor kerentanan (Susceptibility) dan sistem imun
- Faktor lingkungan
Yaitu kondisi geografis (ketinggian permukaan laut, curah hujan, angin, kelembaban, musim) dan kondisi demografi (kepadatan, mobilitas, perilaku, adat istiadat, sosial ekonomi masyarakat)
1.3
Tanda dan gejala
Setiap jenis penyakit memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda. Jenis gejala tersebut harus dimengerti oleh setiap orang, agar tidak terjadi kesalahan dalam cara pengobatan dan keterlambatan dalam pengobatan. Sering dijumpai warga yang tidak mengetahui ciri dan gejala penyakit demam berdarah ini, sehingga menganggapnya hanya penyakit demam biasa.
1.3.1 Tanda dan Gejala klinik
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus menerus selama 1 sampai 7 hari. Penyakit ini juga disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot. Roum-roum demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terong, petakial dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan.
Pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu radang perut juga biasa muncul dengan kombinasi sakit perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan dan batuk-batuk. Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam.
Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril, tunas atau inkubasi selama 3 sampai 15 hari orang tertular dapat mengalami atau menderita penyakit demam berdarah.
1.3.2 Tanda dan gejala laboratories
Tanda dan gejala penyakit demam berdarah jika menggunakan Laboratorium, yaitu :
- Trombosit kurang dari 100.000 per mm2
- Hematokrit naik 20% dari nilai dasar
1.4
Pengobatan
Menurut kepala BPOM Dokter Sampurno, sampai saat ini obat demam berdarah belum ditemukan. Tak heran jika pengobatanpun hanya bersifat pendukung sementara.
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien diserahkan menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan infratena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan homokonsentrasi yang berlebihan. Tranfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Konfersi pers BPOM beserta Fakultas Kedokteran Umum Universitas Airlangga, merujuk hasil kerja sama penelitian FKU dan BPOM bahwa ekstra jambu biji bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga meningkatkan trombosit tanpa efek samping, yang memiliki kandungan vitamin C dan vitamin A yang tinggi.
Alternatif lainnya yang muncul adalah memperbanyak minum air putih untuk mengembalikan homeostatis (kecenderungan menetap dalam keadaan tubuh normal dalam organisme) cairan tubuh.
1.5
No comments:
Post a Comment